Dispenda Terapkan Sistem Sismiop Untuk Genjot Pajak
BOGOR – Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Bogor mengakui saat ini banyak menemui masalah pertanahan yang berujung pada minimnya penghasilan pajak setelah melakukan sosialisasi di 40 Kecamatan. Masalah tersebut diantaranya nilai NJOP yang sudah tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Persoalan lainnya, banyak mutasi lahan atau bangunan yang tidak dilaporkan.
“Dispenda selaku pelaksana penarikan
pajak PBB P2 dan BPHTB setelah diserahkan oleh Pemerintah pusat, sudah
melakukan beberapa langkah dan kegiatan untuk mengatasi tingginya
masalah pertanahan yang berujung pada minimnya penerimaan pajak
tersebut. ada kegiatan pembaruan data objek PBB seluruh desa dengan
mengukur ulang sesuai kondisi saat ini,” ujar Kepala Dispenda Kab.Bogor,
Hj.Syarifah Sofiah, Jumat (19/7).
Syarifah
mengatakan, pembaruan data lahan untuk penentuan nilai pajak itu
diperkuat dengan penerapan sistem administrasi perpajakan modern yakni
Sismiop atau
Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (Sismiop). Dengan sistem itu
semua informasi dan data objek pajak bumi dan bangunan yang masuk akan
diolah dengan bantuan komputer.
Aplikasi Sismiop
diharapkan dapat menjaga akurasi data yang memenuhi unsur relevan,
tepat waktu selain handal dan mutahir. Adanya sistem Sismiop, lanjut
Syarifah, diharapkan bisa menciptakan pengenaan pajak yang lebih merata,
peningkatan realisasi potensi atau pokok ketentuan, peningkatan tertib
administrasi disamping peningkatan penerimaan PBB.
“Sejak
diterapkan bulan Mei 2013 lalu, pendataan dengan sistem Sismiop ini
akan di uji cobakan di kecamatan Pamijahan yang mencakup 15 desa
dengan jumlah objek pajak kurang lebih 36.324. Dari 15 desa itu yang
sudah diterapkan sistem Sismiop ada tiga desa yakni Cimayang 1622 objek
pajak, desa Gunung Menyan 1225 objek pajak dan desa Cibening 2436 objek
pajak,” jelas Syarifah.
Dia juga mengatakan, salah satu subsistem dari Sismiop adalah Zona
Nilai Tanah (ZNT) yang merupakan pengelompokan kepemilikan tanah dalam
suatu blok peta yang memiliki nilai indikasi rata rata (NIR). Menurutnya
lagi, Dispenda sendiri akan melaksanakan pekerjaan untuk menyempurnakan
ZNT di 10 Kecamatan dalam bulan ini.
Pemilihan 10 kecamatan karena banyak
mengalami perubahan, memiliki pertumbuhan ekonomi sangat tinggi akibat
dekatnya letak geografis dengan wilayah DKI Jakarta, Depok dan Kota
Bogor. 10 kecamatan tersebut adalah, Cileungsi, Klapanunggal,
Sukamakmur, Cisarua, Megamendung, Ciawi, Ciomas, Dramaga, Parung dan Kemang. (Devi)